Microsoft Beli Skype, Cisco Ajukan Syarat
Hallo Semua Sobat , kali ini Blog's Informatika Cyber akan memposting
Microsoft Beli Skype, Cisco Ajukan Syarat,
oke tanpa basa basi lagi liat tutorialnya di bawah :
Oktober lalu, Microsoft, raksasa
software dunia mengumumkan bahwa mereka telah menuntaskan akuisisi
terhadap Skype, perusahaan penyedia layanan telepon internet terkemuka.
Transaksi itu merupakan akuisisi terbesar sepanjang sejarah Microsoft.
Ketika
itu, disepakati bahwa Microsoft menggelontorkan dana hingga sebesar
US$8,5 miliar atau sekitar Rp73 triliun.
Namun kini, langkah
akuisisi Microsoft terhadap Skype tersebut mendapat gugatan dari Cisco,
salah satu pemain utama di industri perangkat jaringan telekomunikasi.
Menurut
Cisco, banyak hal yang harus diatur untuk memastikan bahwa Microsoft
tidak semena-mena memblokir layanan video di luar Skype. Untuk itu,
mereka telah mendesak Komisi Eropa untuk memperkenalkan standar terbuka,
serupa dengan standar yang digunakan di ponsel.
“Cisco tidak
keberatan dengan merger tersebut, tetapi kami yakin bahwa Komisi Eropa
harus membuat aturan untuk memastikan standar interoperabilitas yang
lebih luas,” kata Martin De Beer, Video Conferencing Head, Cisco,
dikutip dari BBC, 20 Februari 2012.
Standar terbuka
Saat
diakuisisi oleh Microsoft pada Mei lalu, Skype sendiri telah memiliki
650 juta pelanggan di seluruh dunia. Dikhawatirkan, akuisisi ini akan
membuat Microsoft memiliki teknologi telekomunikasi video yang membuat
kompetitor sulit untuk bersaing.
Cisco sendiri punya layanan
konferensi video serupa Skype yakni WebEx. Dan standar terbuka bagi
layanan telekomunikasi video ini memungkinkan panggilan video dilakukan
antara WebEx dan Skype, dan juga layanan lain seperti Google Video.
“Tanpa
aturan standar terbuka, Microsoft akan mengontrol masa depan komunikasi
video,” kata De Beer. “Padahal, membuat panggilan video ke video
seharusnya sama mudahnya seperti melakukan panggilan ke nomor telepon,”
ucapnya.
Saat ini, De Beer menyebutkan, kita belum bisa melakukan
panggilan video secara mulus dari satu platform ke platform lain.
“Panggilan video antar platform masih membingungkan pelanggan dari
kalangan pengguna dan pebisnis,” ucapnya. (sj)
No comments: